Jumat, 12 September 2008

Materi IPA

PENCERNAAN MAKANAN
Proses pencernaan makanan sangat penting sebelum makanan diabsorbsi atau diserap oleh dinding saluran pencernaan. Zat-zat makanan tidak dapat diserap dalam bentuk alami dan tidak berguna sebagai zat nutrisi sebelum proses pencernaan awal. Zat makanan akan dipersiapkan untuk diabsorbsi melelui proses-proses tertentu dengan bantuan enzim-enzim tertentu dalam saluran pencernaan. Berikutnya akan dijelaskan proses pencernaan zat makanan khususnya karbohidrat, protein dan lemak dalam masing-masing organ saluran pencernaan
Mulut
Di dalam mulut makanan dihancurkan oleh gigi-gigi menjadi ukuran yang lebih kecil dengan tujuan proses pencernaan akan lebih mudah. Saat dikunyah makanan bercampur air liur yang mengandung enzim ptyalin. Karbohidrat yang masih berupa polisakarida dipecah menjadi disakarida yaitu maltosa dan polimer glukosa kecil lainnya. Proses ini hanya sebagian kecil saja karena makanan akan ditelan dan dalam lambung enzim ini menjadi tidak aktif.
Esofagus
Tdak ada proses khusus pencernaan makanan disini. Makanan melewati saluran dalam esofagus dengan sangat mudah dalam hitungan detik. Dinding saluran esofagus sangat licin karena mengandung cairan mucus yang dihasilkan sel-sel yang terdapat di dindingnya.
Lambung
Proses yang sangat penting dalam lambung adalah barcampurnya makanan dengan getah lambung yang bersifat asam. Disini juga terjadi proses pencampuran makanan oleh gerakan kontraksi lambung. Proses pencampuran dengan asam lambung mengakibatkan makanan menjadi lebih cair dan hancur disebut dengan chymus.
Pepsin dari lambung memulai pencernaan protein. Enzim ini bekerja dengan baik karena sifat keasaman dari lambung. Pencernaan pepsin di lambung ini hanya sekitar 10-30% dari pencernaan total protein. Pepsin mempunyai kemampuan mencerna kolagen yang merupakan unsur utama dari jaringan penyambung interseluler daging. Proses ini penting untuk memudahkan proses pencernaan protein selanjutnya.
Tidak ada proses pencernaan khusus dari karbohidrat. Sedangkan pencernaan lemak di lambung hanya proses minimal oleh enzim lipase lidah yang berasal dari kelenjar di bawah lidah.
Usus Halus
Di dalam usus halus inilah proses pencernaan dan absorbsi atau penyerapan zat-zat makanan sebagian besar berlangsung.
Proses pencernaan karbohidrat dilanjutkan kembali disini. Pokok dari pencernaan karbohidrat adalah memecah molekul karbohidrat menjadi monosakarida (glukosa, galaktosa, fruktosa) yang bisa diserap usus masuk ke peredaran darah. Tugas ini dilaksanakan oleh enzim yang dihasilkan oleh pankreas yaitu alfa amylase, maltase, lactase, sukrase, glukosidase dan alfa dekstrinaase.
Pencernaan protein sebagian besar terjadi di usus bagian atas diawali pengaruh enzim proteolitik yang dihasilkan oleh pankreas. Protein yang sebagian sudah dipecah di lambung dipecah kembali oleh enzim dari pankreas yaitu tripsin, kemotripsin, karboksipeptidase dan proelastase menjadi polipeptida, tripeptida dan asam amino tunggal. Yang terakhir adalah oleh enzim peptidase yang terdapat dalam enterosit (sel dinding usus halus) memecah protein yang masih berupa polipeptida besar maupun kecil menjadi asam amino tunggal untuk diserap ke dalam darah.
Kenyataan bahwa lemak tidak larut air menimbulkan masalah khusus pencernaan yang berada di lingkungan air dalam saluran pencernaan. Lemak dalam makanan sebagian besar dalam bentuk trigliserida atau lemak netral. Lemak harus diemulsifikasikan terlebih dahulu menjadi gelembung-gelembung lemak yang ukurannya lebih kecil. Proses emulsifikasi ini sudah dimulai di lambung melalui kontraksi bagian bawah lambung dan pencampuran dengan asam lambung. Kemudian lemak akan menjadi partikel yang lebih kecil lagi yaitu 300 kali dari sebelumnya dengan bantuan garam empedu yang diproduksi oleh hati. Disini akan terbentuk micelus (butiran-butiran lemak). Dengan enzim lipase dari pakreas, trigliserida dipecah menjadi asam lemak dan 2-monogliserida. Bentuk trigliserida dalam micelus ini yang mudah diserap oleh usus halus.
Usus Besar
Pencernaan zat makanan untuk kebutuhan absorbsi sudah tidak ada lagi dalam usus besar. Yang ada hanya penyerapan air dan elektrolit untuk memadatkan chymus yang masih dalam bentuk cair. Chymus dalam usus besar berupa bahan-bahan yang tidak dapat diserap di usus halus misalnya selulosa dari tumbuhan yang nantinya akan memberikan bentuk feces (tinja) dan dibuang melalui anus.
Dalam usus besar terdapat bakteri yang dapat mencernakan sebagian kecil selulosa untuk nutrisi bakteri itu sendiri. Aktivitas bakteri ini membentuk beberapa vitamin K, B12, tiamin, riboflavin dan gas-gas karbondioksida, hidrogen dan metana. Vitamin K sangat penting dalam proses pembekuan darah dan hanya ada dalam jumlah yang sedikit dalam makanan kita. Chymus makin ke arah anus makin padat dan dikeluarkan sebagai feces melalui proses defekasi (buang air besar).
DASAR SISTEM TUBUH MANUSIA
Tubuh manusia tercipta, tersusun sedemikian rupa sehingga dapat mengatur jika ada sesuatu yang berubah. Pengaturan ini bertujuan agar kehidupan terus berlangsung. Dalam ilmu fisiologi dikenal istilah homeostasis yaitu pengaturan kondisi-kondisi statis atau konstan dalam tubuh. Pada dasarnya semua organ dan jaringan tubuh berfungsi membantu mempertahankan kondisi yang tetap ini. Kondisi yang tetap ini bisa berupa tersedianya bahan-bahan yang dibutuhkan untuk kehidupan sel atau dikeluarkannya bahan-bahan sisa metabolisme yang tidak dibutuhkan lagi.
Penyediaan Bahan-bahan yang Dibutuhkan Oleh Tubuh
Sistem pernafasan . Sistem pernafasan yang dimulai dari hidung/mulut, saluran nafas atas dan paru-paru menjamin tersedianya oksigen yang sangat dibutuhkan oleh metabolisme sel. Di sini juga karbondioksida dikeluarkan melalui hembusan nafas. Oksigen berdifusi masuk kedalam darah dari paru-paru yang diikat oleh eritrosit (sel darah merah).
a. Rongga Hidung (Cavum Nasalis)
Udara dari luar akan masuk lewat rongga hidung (cavum nasalis). Rongga hidung berlapis selaput lendir, di dalamnya terdapat kelenjar minyak (kelenjar sebasea) dan kelenjar keringat (kelenjar sudorifera). Selaput lendir berfungsi menangkap benda asing yang masuk lewat saluran pernapasan. Selain itu, terdapat juga rambut pendek dan tebal yang berfungsi menyaring partikel kotoran yang masuk bersama udara. Juga terdapat konka yang mempunyai banyak kapiler darah yang berfungsi menghangatkan udara yang masuk.
b. Faring (Tenggorokan)
Udara dari rongga hidung masuk ke faring. Faring merupakan percabangan 2 saluran, yaitu saluran pernapasan (nasofarings) pada bagian depan dan saluran pencernaan (orofarings) pada bagian belakang.
Pada bagian belakang faring (posterior) terdapat laring (tekak) tempat terletaknya pita suara (pita vocalis). Masuknya udara melalui faring akan menyebabkan pita suara bergetar dan terdengar sebagai suara.
Makan sambil berbicara dapat mengakibatkan makanan masuk ke saluran pernapasan karena saluran pernapasan pada saat tersebut sedang terbuka. Walaupun demikian, saraf kita akan mengatur agar peristiwa menelan, bernapas, dan berbicara tidak terjadi bersamaan sehingga mengakibatkan gangguan kesehatan.
c. Tenggorokan (Trakea)
Tenggorokan berupa pipa yang panjangnya ± 10 cm, terletak sebagian di leher dan sebagian di rongga dada (torak). Dinding tenggorokan tipis dan kaku, dikelilingi oleh cincin tulang rawan, dan pada bagian dalam rongga bersilia. Silia-silia ini berfungsi menyaring benda-benda asing yang masuk ke saluran pernapasan.
d. Cabang-cabang Tenggorokan (Bronki)
Tenggorokan (trakea) bercabang menjadi dua bagian, yaitu bronkus kanan dan bronkus kiri. Struktur lapisan mukosa bronkus sama dengan trakea, hanya tulang rawan bronkus bentuknya tidak teratur dan pada bagian bronkus yang lebih besar cincin tulang rawannya melingkari lumen dengan sempurna. Bronkus bercabang-cabang lagi menjadi bronkiolus.
e. Paru-paru (Pulmo)
Paru-paru terletak di dalam rongga dada bagian atas, di bagian samping dibatasi oleh otot dan rusuk dan di bagian bawah dibatasi oleh diafragma yang berotot kuat. Paru-paru ada dua bagian yaitu paru-paru kanan (pulmo dekster) yang terdiri atas 3 lobus dan paru-paru kiri (pulmo sinister) yang terdiri atas 2 lobus. Paru-paru dibungkus oleh dua selaput yang tipis, disebut pleura. Selaput bagian dalam yang langsung menyelaputi paru-paru disebut pleura dalam (pleura visceralis) dan selaput yang menyelaputi rongga dada yang bersebelahan dengan tulang rusuk disebut pleura luar (pleura parietalis).
Gbr. Struktur paru-paru
Antara selaput luar dan selaput dalam terdapat rongga berisi cairan pleura yang berfungsi sebagai pelumas paru-paru. Cairan pleura berasal dari plasma darah yang masuk secara eksudasi. Dinding rongga pleura bersifat permeabel terhadap air dan zat-zat lain.
Paru-paru tersusun oleh bronkiolus, alveolus, jaringan elastik, dan pembuluh darah. Paru-paru berstruktur seperti spon yang elastis dengan daerah permukaan dalam yang sangat lebar untuk pertukaran gas.
Di dalam paru-paru, bronkiolus bercabang-cabang halus dengan diameter ± 1 mm, dindingnya makin menipis jika dibanding dengan bronkus.





Bronkiolus tidak mempunyi tulang rawan, tetapi rongganya masih mempunyai silia dan di bagian ujung mempunyai epitelium berbentuk kubus bersilia. Pada bagian distal kemungkinan tidak bersilia. Bronkiolus berakhir pada gugus kantung udara (alveolus).
Alveolus terdapat pada ujung akhir bronkiolus berupa kantong kecil yang salah satu sisinya terbuka sehingga menyerupai busa atau mirip sarang tawon. Oleh karena alveolus berselaput tipis dan di situ banyak bermuara kapiler darah maka memungkinkan terjadinya difusi gas pernapasan.

Gbr. Alveolus yang diperbesar

Sistem pencernaan . Makanan dan minuman akan dicerna dalam saluran pencernaan dan kemudian diserap masuk ke dalam darah. Di dalam hati, zat makanan (karbohidrat, protein, lemak, vitamin dsb) yang telah diserap diubah struktur kimianya menjadi bentuk yang lebih dapat dipergunakan oleh sel.
Sistem peredaran darah. Sistem peredaran darah yang dimotori oleh jantung memompa darah ke seluruh tubuh. Dalam darah berisi oksigen, zat-zat makanan, enzim-enzim atau hormon-hormon yang diperlukan untuk peoses-proses yang ada dalam tubuh. Dari jantung darah ini dipompakan melalui pembuluh darah arteri.
Pembuangan Hasil Akhir Proses Metabolisme
Paru-paru. Karbondioksida adalah produk akhir metabolisme yang paling banyak. Melalui pembuluh darah vena, karbondioksida yang didikat oleh eritrosit (sel darah merah) dialirkan dari sel dan jaringan tubuh menuju jantung dan kemudian dialirkan ke paru-paru untuk dikeluarkan melalui udara pernafasan.
Ginjal. Ginjal memindahkan bahan-bahan yang tidak dibutuhkan dari dalam darah dibuang melalui air kencing. Bahan tersebut bisa berupa urea dan asam urat juga termasuk kelebihan ion-ion dan air yang berasal dari makanan/minuman. Ginjal melukan fungsinya dengan menyaring darah yang masuk, membuang bahan yang tidak dibutuhkan dan mengambil kembali bahan yang masih dibutuhkan.
Pengaturan Sistem Tubuh
Selain pengaturan sistem untuk fungsi homeostatik yang telah disebutkan di atas juga tidak bisa dilupakan pengaturan oleh Sistem Saraf dan Sistem Hormonal.
Pada dasarnya semua organ dan jaringan tubuh berfungsi membantu mempertahankan kondisi yang tetap ini.
Sistem saraf. Sistem saraf terdiri dari tiga bagian pokok yaitu 1) saraf sensoris, 2) saraf pusat dan 3) saraf motoris. Saraf sensoris berfungsi untuk mengetahui keadaan tubuh dan lingkungannya. Misal saraf sensor di kulit dapat merasakan hawa panas dan dingin. Mata juga merupaka organ sensoris yang membuat seseorang dapat mengetahui gambaran visual tentang lingkungan. Saraf pusat terdiri dari otak dan medula spinalis (saraf di tulang belakang). Otak dapat menyimpan informasi, menghasilkan pikiran, ambisi, emosi dan menentukan reaksi atas apa yang dicetuskan dari sensasi. Sinyal dari saraf pusat diteruskan ke saraf motoris sehingga seseorang dapat mencetuskan keinginannya melalui gerakan anggota tubuh. Terdapat juga sistem saraf otonom yang kerjanya tidak dipengaruhi keinginan. Misalnya saraf otonom pada jantung yang dapat mengatur frekuensi pompa jantung secara otomatis.
Sistem hormonal . Hormon dikeluarkan di dalam tubuh dan dipergunakan oleh tubuh sendiri. Misalnya hormon tiroid mengatur kecepatan metabolisme zat makanan. Selain itu hormon juga mengatur kesuburan, pembuangan melalui air kencing, produksi air susu dan pengaturan fungsi tubuh lainnya yang juga sangat penting.
SISTEM PEREDARAN DARAH
Darah merupakan salah satu komponen tubuh yang sangat penting. Darah membawa berbagai zat dari luar tubuh ke dalam dan juga sebaliknya membawa zat dari dalam tubuh untuk dikeluarkan. Jika seseorang kehilangan darah dalam jumlah banyak, dalam waktu singkat akan mengakibatkan kematian.
Fungsi sistem ini adalah menyediakan darah untuk melayani kebutuhan sel dan jaringan, mentranspor nutrien dan oksigen ke semua sel, mentranspor produk-produk yang tidak berguna serta mentranspor hormon dari bagian tubuh satu ke bagian tubuh lainnya.
Ada beberapa hal yang berperan dalam sistem peredaran darah :
jantung yang memompa darah
pembuluh darah sebagai ‘pipa’ penyalur darah
saraf yang mengatur
substansi kimia yang dapat mempengaruhi
Darah diedarkan ke seluruh tubuh oleh jantung. Darah dipompakan ke semua bagian tubuh oleh kontraksi otot jantung. Jantung berkontraksi untuk memompakan darah sepanjang hidup tanpa berhenti untuk kelangsungan hidup seseorang. Berhentinya jantung adalah salah satu tanda kematian seseorang.
Pembuluh darah terdiri dari arteri dan vena.
Arteri. Arteri mengalirkan darah dari jantung ke seluruh tubuh. Di sini darah mengalir dengan cepat dan dengan tekanan tinggi. Oleh karena itu arteri mempunyai dinding yang kuat.
Vena. Vena mengalirkan darah dari seluruh tubuh ke jantung. Karena tekanan di sini rendah, dinding vena tipis. Vena mempunyai kemampuan menampung darah sehingga dinding vena dapat meluas sesuai dengan kebutuhan tubuh.
Di dekat sel/jaringan terdapat suatu susunan kapiler yang merupakan ‘ujung’ dari arteri/vena. Di kapiler ini terjadi pertukaran cairan, zat makanan, elektrolit, hormon dan bahan lainnya dari pembuluh darah ke jaringan/sel dan sebaliknya dari jaringan/sel ke pembuluh darah.
Untuk menyesuaikan dengan keadaan tubuh, pembuluh darah dapat melebar dan menyempit yang biasa disebut dengan dilatasi (melebar) dan konstriksi (menyempit). Hal ini dapat terjadi Karena pada lapisan dinding pembuluh darah terdapat otot yang dapat berkontraksi dan ber-relaksasi.
Sistem saraf otonom mengatur pola peredaran darah. Pengaturan ini tidak dikendalikan oleh keinginan kita melainkan dapat berjalan secara otomatis sesuai dengan keadaan dan kebutuhan tubuh. Tekanan darah, kecepatan aliran darah dan jumlah denyut jantung per menit dapat diatur oleh sistem ini.
Zat kimia lain seperti hormon dan beberapa obat dapat mengatur peredaran darah. Misalnya adrenalin dapat meningkatkan denyut jantung. Contoh lainnya adalah kafein dalam kopi selain merangsang saraf pusat juga dapat meningkatkan denyut jantung.
Komponen dalam sistem peredaran darah adalah :
tekanan darah
denyut jantung
konstriksi dan dilatasi pembuluh darah
curah jantung
tahanan perifer
volume darah
Komponen-komponen tersebut diatas sangat berpengaruh dalam sistem dengan berubah secara otomatis untuk mempertahankan kelangsungan hidup. Misalnya, seseorang mengalami perdarahan hebat. Secara otomatis pembuluh darah akan mengalami konstriksi (menyempit), tahanan perifer dan denyut jantung akan meningkat untuk mempertahankan tekanan darah optimal. Tekanan darah optimal tersebut ditujukan untuk menyelamatkan fungsi otak yang sangat rentan.
MENGENAL JANTUNG
Jantung atau heart merupakan salah satu organ yang penting dalam kelangsungan hidup kita. Telah kita ketahui bahwa jantung memompa darah ke seluruh tubuh untuk menyediakan oksigen beserta zat-zat lain untuk kepentingan seluruh sel dalam tubuh kita. Karena kepentingan itu jantung terus menerus berkontraksi memompa darah tanpa henti sepanjang hidup.
LETAK
Jantung terletak dalam rongga dada dilindungi oleh rangka dada yaitu tulang dada, tulang iga dan tulang belakang. Jantung terletak dalam dada bersama dengan paru-paru yaitu terdapat diantaranya. Posisi jantung berada agak sebelah kiri dari tulang dada.
Jantung dibungkus oleh suatu lapisan yang disebut pericardium. Diantara pembungkusnya (pericardium) dengan jantung terdapat cairan berfungsi sebagai pelumas untuk memudahkan pergerakan jantung pada saat memompa.
BAGIAN-BAGIAN JANTUNG
Secara garis besar jantung dibagi dalam dua bagian yaitu kanan dan kiri yang masing-masing terdiri dari dua bagian pula yaitu atrium dan ventrikel. Jantung bagian kanan berhubungan dengan fungsi pertukaran gas oksigen dan karbondioksida di paru-paru dimana jantung kananlah yang memompa darah ke paru-paru. Sedangkan jantung kiri berhubungan dengan fungsi peredaran darah ke seluruh tubuh karena jantung kiri yang memompa darah ke seluruh tubuh.
Keterangan diagram:
atrium kanan
atrium kiri
ventrikel kanan
ventrikel kiri
sekat kanan & kiri
katup jantung kiri
katup jantung kanan
Atrium kanan jantung menerima aliran darah balik dari seluruh tubuh. Atrium kiri jantung menerima darah dari paru-paru. Ventrikel kanan memompa darah ke paru-paru. Sedangkan ventrikel kiri memompa darah ke seluruh tubuh.
Katup jantung . Pada masing-masing bagian jantung, atrium dan ventrikel dipisahkan oleh suatu katup yang berfungsi mencegah baliknya aliran darah dari ventrikel ke atrium yang secara normal darah mengalir dari atrium ke ventrikel. Bunyi jantung yang bisa kita dengarkan melalui alat stetoskop atau melalui telinga yang ditempelkan di dada timbul akibat menutupnya katup ini.
PEMBULUH DARAH JANTUNG
Jantung merupakan suatu organ yang terdiri atas otot. Otot-otot jantung inilah yang berkontraksi memompakan darah ke seluruh tubuh. Kontraksi otot jantung yang terjadi membutuhkan energi dan oksigen dari dalam darah itu sendiri. Darah tersebut dialirkan ke jantung melalui pembuluh darah koroner (koronaria). Pembuluh darah koroner menempel pada dinding luar jantung.
PENGATURAN KERJA JANTUNG
Kerja jantung dalam memompakan darah diatur secara otomatis tanpa harus kita kendalikan. Jika tubuh membutuhkan lebih banyak oksigen misalnya pada saat melakukan aktivitas fisik berat maka secara otomatis jantung akan memompa lebih sering (frekuensi meningkat) dan lebih kuat. Begitu juga sebaliknya frekuensi jantung menurun saat istirahat.
Sistem pengaturan otomatis ini dikendalikan oleh sistem saraf otonom. Saraf otonom terdiri dari saraf simpatis dan parasimpatis. Saraf simpatis meningkatkan kerja jantung sedangkan saraf parasimpatis sebaliknya, dapat menghambat kerja jantung.

Panas/ Kalor
Kalor adalah suatu bentuk energi yang diterima oleh suatu benda yang menyebabkan benda tersebut berubah suhu atau wujud bentuknya. Kalor berbeda dengan suhu, karena suhu adalah ukuran dalam satuan derajat panas. Kalor merupakan suatu kuantitas atau jumlah panas baik yang diserap maupun dilepaskan oleh suatu benda.

Dari sisi sejarah kalor merupakan asal kata caloric ditemukan oleh ahli kimia perancis yang bernama Antonnie laurent lavoiser (1743 - 1794). Kalor memiliki satuan Kalori (kal) dan Kilokalori (Kkal). 1 Kal sama dengan jumlah panas yang dibutuhkan untuk memanaskan 1 gram air naik 1 derajat celcius.

Teori Kalor Dasar :
1. Kalor yang diterima sama dengan (=) kalor yang dilepas : Azas/asas Black
- Penemu adalah Joseph Black (1720 - 1799) dari Inggris.
2. Kalor dapat terjadi akibat adanya suatu gesekan
- Penemunya adalah Benyamin Thompson (1753 - 1814) dari Amerika Serikat
3. Kalor adalah salah satu bentuk energi
- Ditemukan oleh Robert Mayer (1814 - 1878)
4. Kesetaraan antara satuan kalor dan satuan energi disebut kalor mekanik.
- Digagas oleh James Prescott (1818 - 1889)


Konduktor dan Isolator Panas

Benda yang dapat menghantarkan panas disebut koduktor panas. Cara perpindahan panas dari satu benda ke benda yang lain disebut konduksi. Benda-benda yang dapat menghantarkan panas terbuat dari logam, seperti besi, aluminium, tembaga. Benda yang termasuk konduktor panas, misalnya sendok, wajan, panci. Sekarang dapatkah kamu memberikan contoh benda lainnya yang termasuk konduktor panas?
1. 4.
2. 5.
3.

No
Contoh Benda Konduktor
Percobaan Pembuktian
















Bahan yang tidak dapat menghantarkan panas disebut bahan isolator panas. Benda yang termasuk bahan isolator panas terbuat dari kayu dan plastik. Misalnya, pensil, pulpen, penggaris plastik. Coba kamu sebutkan contoh benda lainnya yang termasuk isolator panas !
1. 4.
2. 5.
3.


No
Contoh Benda Isolator
Percobaan Pembuktian



















Perambatan Panas


Kalor dapat merambat melalui tiga macam cara yaitu:


Konduksi

Perambatan kalor tanpa disertai perpindahan bagian-bagian zat perantaranya, biasanya terjadi pada benda padat.
Contoh Peristiwa : 1.
2.
3.


Konveksi

Perambatan kalor yang disertai perpindahan bagian-bagian zat, karena perbedaan massa jenis.
Contoh Peristiwa : 1.
2.
3



Radiasi

Perambatan kalor dengan pancaran berupa gelombang-gelombang elektromagnetik.
Contoh Peristiwa : 1.
2.
3
Pancaran kalor secara radiasi mengikuti Hukum Stefan Boltzmann:





Soal Latihan


BERILAH TANDA SILANG { X } PADA HURUP A, B, C. ATAU D PADA JAWABAN YANG BENAR !


1. Benda yang tidak dapat menghantarkan panas dengan baik disebut…...
a. konduktor c. isolator
b. monitor d. radiator
2. Wajan yang cepat menghantarkan panas terbuat dari bahan ….
a. tembaga c. aluminium
b. besi d. teflon
3. Di bawah ini merupakan kelompok benda-benda yang tergolong isolator, yaitu …
a. batu, kaca, perak dan goni
b. gabus, besi, asbes, dan kayu
c. goni, aluminium, karet, dan kain
d. tanah, batu, kertas, dan plastik
4. Benda berikut yang tidak menggunakan bahan bersifat isolator adalah …
a. jarum
b. sudip
c. sepatu
d. ceret
5. Bahan isolator yang dapat merusak lingkungan yaitu …
a. sterofoam
b. kertas
c. tanah liat
d. kayu
6. Kelompok benda yang tergolong penghantar panas yang baik, antara lain …
a. tanah, kayu
b. logam, kaca
c. plastik, batu
d. triplek, plastik

7. Jika memegang sendok besi yang dimasukkan ke dalam air panas, kita merasa kepanasan. Hal ini membuktikan bahwa bersifat …
a. memancarkan panas
b. menghantarkan panas
c. memindahkan panas
d. menyekat panas
8. Termos air panas terbuat dari kaca. Kaca berfungsi untuk….
a. untuk menhalangi hilangnya dingin
b. sebagai isolator yang kurang baik
c. menahan keluarnya suhu dingin
d. menahan keluarnya suhu panas

9. Perubahan benda tidak dapat kita hindari. Yang dapat kita lakukan adalah …
a. membiarkan perubahan benda
b. menghambat perubahan benda
c. memanfaatkan perubahan benda
d. mencegah perubahan benda
10. Patung-patung terbuat dari batu, karena terkena tekanan air hujan secara terus menerus dalam waktu yang lama menjadi lapuk. Hal itu tergolong pelapukan secara …
a. kimia
b. biologi
c. alami
d. fisika
11. Berikut ini beberapa pernyataan tentang selimut.
A. selimut menahan udara dingin di tubuh.
B. semut isolator yang buruk.
C. selimut penghantar panas yang buruk.
D. selimut dapat menahan udara panas yang ada dibawahnya.
Pernyataan yang benar adalah …
b. A dan B
c. B dan C
d. C dan D
e. A dan C
SISTEM PERNAFASAN
Untuk kelangsungan hidupnya manusia butuh bernafas. Sistem pernafasan sangat penting dimana terjadi pertukaran gas oksigen dan karbondioksida. Salah satu organ yang sangat mebutuhkan oksigen dan peka terhadap kekurangannya adalah otak. Tidak adanya oksigen dalam 3 menit akan mengakibatkan seseorang kehilangan kesadaran. 5 menit tidak mendapatkan oksigen sel otak akan rusak secara irreversibel (tidak bisa kembali atau diperbaiki).
Oksigen dalam udara dibawa masuk ke dalam paru-paru dan berdifusi dalam darah. Bersamaan dengan itu dikeluarkannya karbondioksida yang juga berdifusi dari darah dan kemudian dikeluarkan bersama udara. Oksigen dibutuhkan oleh semua sel dalam tubuh untuk kelangsungan hidupnya. Sedangkan karbondioksida merupakan sisa hasil metabolisme yang tidak digunakan lagi dan harus dikeluarkan dari dalam tubuh.
Perjalanan oksigen dan karbondioksida . Dari atmosfer (udara) oksigen masuk melalui mulut/hidung, faring, laring, trakea, bronkus, bronkiolus sampai dengan alveoli. Dari alveoli oksigen berdifusi masuk ke dalam darah dan dibawa oleh eritrosit (sel darah merah). Dalam darah oksigen dibawa ke jantung kemudian dipompakan oleh jantung diedarkan ke seluruh tubuh untuk digunakan sampai tingkat sel. Oksigen masuk ke dalam sel dan di dalam mitokondria digunakan untuk proses-proses metabolisme yang penting untuk kelangsungan hidup. Sedangkan karbondioksida berjalan arah sebaliknya dengan oksigen.
Dalam sistem pernafasan terdapat empat peristiwa utama yang sangat fungsional yaitu sebagai berikut :
Ventilasi paru yaitu keluar masuknya udara antara atmosfer dan alveoli paru.
Difusi oksigen dan karbondioksida antara alveoli dan darah.
Transpor oksigen dan karbondioksida dalam darah dari cairan tubuh ke dan dari sel.
Pengaturan ventilasi dan hal-hal lain dari pernafasan.
Dalam artikel ini akan dijelaskan tentang ventilasi paru. Sedangkan proses yang lain akan dijelaskan pada artikel lain selanjutnya.
Ventilasi Paru (masuk dan keluarnya udara)
Pada prinsipnya udara dapat keluar masuk paru oleh karena adanya perbedaan tekanan udara antara atmosfer dan dalam paru. Udara dapat masuk terhirup (inspirasi) karena tekanan udara di dalam paru lebih kecil atau negatif dari tekanan di atmosfer. Begitu juga sebaliknya udara dapat keluar (ekspirasi) karena tekanan udara dalam paru lebih tinggi atau positif. Tekanan udara dapat berubah sejalan dengan membesar dan mengecilnya rongga dada beserta mengembang atau mengempisnya paru-paru.
Rongga dada dapat membesar dan mengecil melalui beberapa cara sebagai berikut :
diafragma bergerak naik turun.
depresi (penurunan) dan elevasi (pengangkatan) rangka iga untuk melebarkan diameter depan belakang rongga dada.
kontraksi otot perut dapat mendorong diafragma ke atas pada saat ekspirasi maksimal.
Dalam diafragma terdapat otot yang jika berkontraksi akan mengakibatkan diafragma turun ke bawah. Hal tersebut akan memperbesar ronggan dada. Jika otot tidak berkontraksi diafragma akan naik kembali sehingga rongga dada mengecil.
Tekanan udara dapat berubah sejalan dengan membesar dan mengecilnya rongga dada...
Cara lain untuk mengembangkan rongga dada adalah dengan mengangkat tulang iga dan sternum (tulang dada). Pengembangan rongga dada terjadi karena pada waktu istirahat posisi iga miring ke bawah dan sternum (tulang dada) turun ke belakang. Bila iga dan tulang dada dielevasikan (diangkat) maka rongga dada akan mengembang karena diameter depan belakang menjadi lebih lebar.
Yang mengangkat rangka-rangka dada ini adalah otot. Otot ini disebut sebagai otot-otot inspirasi yaitu sebagai berikut :
interkostalis eksterrnus (antar iga luar) yang mengangkat masing-masing iga.
sternokleidomastoid yang mengangkat sternum (tulang dada).
skalenus yang mengangkat 2 iga teratas.
Sedangkan otot yang menurunkan rangka dada untuk ekspirasi (otot ekspirasi) adalah sebagai berikut :
interkostalis internus (antar iga dalam) yang menurunkan iga-iga.
otot perut yang menarik iga ke bawah sekaligus membuat isi perut mendorong diafragma ke atas.
Pada saat bernafas biasa (waktu istirahat) tubuh membutuhkan energi untuk kontraksi otot pernafasan pada saat inspirasi saja (otot inspirasi), sehingga udara dapat masuk ke paru-paru. Sedangkan pada waktu ekspirasi biasa, energi yang dikeluarkan untuk otot ekspirasi relatif tidak ada. Hal ini bisa terjadi karena udara dapat keluar dari paru-paru hanya karena daya elastisitas paru-paru yang mengembang sebelumunya akibat terisi oleh udara dan bukan karena otot ekspirasi.
Sedangkan pada waktu akitvitas fisik yang lebih berat, tubuh membutuhkan lebih banyak energi untuk kontraksi otot pernafasan karena tubuh memerlukan oksigen lebih banyak dan harus mengeluarkan karbondioksida lebih banyak pula. Diperlukan kontraksi otot yang lebih banyak dan lebih keras untuk tujuan tersebut.
Disini dapat kita lihat bahwa otot-otot pernafasan sangat berperan dalam sistem homeostasis tubuh untuk bisa menyediakan oksigen dan bisa membuang karbondioksida dengan baik. Hal-hal yang dapat mengakibatkan melemahnya otot-otot pernafasan akan sangat mengancam jiwa seseorang. Misalnya yang terjadi pada keracunan obat pelemas otot seperti diazepam.

Tidak ada komentar: